
Tercatat, sudah ada 137 pengungsi yang dinyatakan positif terinfeksi malaria. Kondisi ini membuat pemerintah Lombok Barat mengumumkan keadaan darurat kesehatan. Pasalnya, kasus malaria yang terjadi tahun ini dua kali lebih banyak jika dibandingkan 2017 lalu.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menyatakan sudah mengambil langkah pencegahan penyebaran malaria dengan mengambil sampel darah dan mendistribusikan jaring nyamuk. Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan pengasapan atau fogging.
Padahal total kebutuhan jaring mencapai 10 ribu. Paramedis Farlin mengatakan masalah tersebut harus membuat petugas selektif dalam membagikan jaring nyamuk.
"Memang idealnya kami harus memberikan kelambu kepada semua orang," katanya seperti dikutip dari AFP, Minggu (16/9).
Selain menimbulkan korban jiwa, gempa juga telah menimbulkan kerugian materiil. Berdasarkan perhitungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian akibat gempa Lombok mencapai Rp12,15 triliun.
Kerugian tersebut berasal dari kerusakan bangunan Rp10,15 triliun dan ekonomi sebesar Rp2 triliun.
No comments:
Post a Comment