
Dari penggeledahan itu, tim penyidik KPK menyita sejumlah dokumen terkait persidangan terdakwa korupsi penjualan tanah yang masih berstatus aset negara, Tamin Sukardi.
"Sejauh ini disita dokumen-dokumen terkait proses persidangan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah lewat pesan singkat, Kamis (30/8).
Febri mengatakan penggeledahan dilakukan di sejumlah lokasi berbeda di Medan, Sumatera Utara. Ketiga lokasi itu di antaranya Rumah Merry Purba, Kantor PN Medan, serta kantor dan rumah Tamin, yang juga Direktur PT Erni Putra Terari.
Dalam kasus ini, Merry diduga menerima suap sebesar Sin$280 ribu dari Tamin selaku terdakwa korupsi penjualan tanah yang masih berstatus aset negara. Uang yang diberikan kepada Merry diduga untuk mempengaruhi putusan majelis hakim pada perkara yang menjerat Tamin.
Merry adalah salah satu anggota majelis hakim yang menangani perkara Tamin. Sementara ketua majelis hakim perkara tasmin adalah Wakil Ketua PN Medan Wahyu Prasetyo Wibowo. Dalam putusan yang dibacakan pada 27 Agustus 2018, Mery menyatakan dissenting opinion.
Selain Merry, lembaga antirasuah itu juga menetapkan Tamin, panitera pengganti PN Medan Helpandi, dan Hadi Setiawan selaku orang kepercayaan Tamin, sebagai tersangka. (osc)
from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2N4DCWW
No comments:
Post a Comment