Pages

Tuesday, October 2, 2018

RI Bakal Genjot Ekspor Mebel Hingga Kepiting ke Swiss

Zurich, CNN Indonesia -- Pemerintah tengah mendorong ekspor tiga jenis komoditas, yakni produk berbahan baku kayu, produk hasil laut, dan produk berbahan dasar natural ke Swiss sebagai bagian dari upaya memperbaiki defisit neraca perdagangan.

Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad mengatakan hal ini dilakukan guna meningkatkan perdagangan Indonesia dengan Swiss. Indonesia sebagai negara kelautan, menurut dia, memiliki peluang besar untuk mengekspor produk maritim ke Swiss.

"Kami fokus pada produk maritim karena Swiss tidak ada laut ya jadi mereka perlu udang, perlu budidaya produk kelautan. Misalnya juga kepiting," ungkap Muliaman di Zurich, Senin (1/10).

Selain produk hasil laut, ia juga mencontohkan produk berbahan kayu yang bisa diekspor ke Swiss, seperti mebel dan kerajinan tangan. Kemudian poduk berbahan dasar natural, misalnya minyak atsiri.


"Potensi-potensi itu akan tersentuh, semakin tersentuh jika perjanjian Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEFTA-CEPA) selesai," terang Muliaman.

Sebagai informasi, negara yang masuk dalam daftar EFTA, di antaranya Iceland, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss. Beberapa produk ekspor utama Indonesia ke EFTA, antara lain perhiasan, perangkat telepon, perangkat optic, emas, dan minyak esensial. Sementara, impor Indonesia dari negara EFTA, yakni campuran bahan baku industri, pupuk, turbo jet, dan obat-obatan.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), perdagangan Indonesia dengan EFTA pada tahun lalu tercatat sebesar US$2,4 miliar. Bila dirinci, nilai ekspor Indonesia ke negara EFTA sebesar US$1,31 miliar dan impor US$1,09 miliar. Walhasil, neraca perdagangan Indonesia dengan EFTA pada 2017 surplus sebesar US$22 juta.


Khusus perdagangan dengan Swiss, Muliaman menyebut, Indonesia tahun lalu mencatatkan surplus sebesar US$1,02 miliar. Rinciannya, ekspor sebesar US$1,48 miliar dan impor sebesar US$460 juta.

"Jumlah ekspornya sebenarnya turun, karena permintaan emas menurun," tutur Muliaman.

Tercatat, jumlah ekspor Indonesia ke Swiss pada 2016 menyentuh US$2,4 miliar dan impor sebesar Rp464 juta. Dengan begitu surplus neraca perdagangan antar kedua negara lebih tinggi dibandingkan 2017, yakni US$1,93 miliar. (aud/agi)

Let's block ads! (Why?)

from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2RfaX0F

No comments:

Post a Comment