"Buoy di laut ya nanti kami selidiki. Hilangnya itu memang sebelum tsunami atau setelah. Kalau setelah tsunami karena tsunami, kalau sebelum nanti kami lidik berapa buoy yang ada, siapa yang tanggung jawab di sana," kata Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/10).
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan penyelidikan tersebut dilakukan setelah seluruh proses penanganan dan pemulihan dampak bencana selesai dilaksanakan.
"Itu tahap berikutnya, tetap kami selidiki. Sekarang situasi di sana sedang darurat," ujarnya.Jenderal bintang dua itu menambahkan, penyelidikan hilangnya buoy ini akan dilakukan oleh Direktorat Polisi Air dan Udara (Dirpolairud).
Alat pendeteksi tsunami atau buoy. (Istockphoto/Augustine Fernandes)
|
Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah lewat Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mengajukan anggaran pengadaan buoy karena banyak yang sudah tidak berfungsi, bahkan raib dicuri.
"Melalui Badan Anggaran (Banggar) DPR RI akan memberikan dukungan kepada BNPB dan BPPT dalam penyusunan anggaran, baik untuk pengadaan buoy maupun anggaran pendanaan bencana yang tentunya sangat berpengaruh terhadap upaya mitigasi bencana," kata Bambang Soesatyo dalam pesan singkatnya, Senin (1/10).
Menurut Bambang, pengadaan buoy sebagai alat deteksi tsunami sudah mendesak dilakukan. Bambang berkata berdasarkan data yang dimiliki, 22 buoy yang ada di Indonesia sejak 2012 sudah tidak berfungsi. (mts/wis) from CNN Indonesia kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2IuORDb
No comments:
Post a Comment